Kejurnas Bridge Indonesia

Blog ini akan berisi berbagai informasi tentang pelaksanaan Kejurnas Bridge dari tahun ke tahun sejak tahun 2008.

Jumat, 21 November 2008

Hasil Lengkap Piala Pahlawan

Kejuaraan Bridge Piala Pahlawan XXII

Tanggal 15 – 16 November 2008
Tempat : BG Junction Mall – Surabaya
Peserta : 36 tim Asal peserta : Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Palopo – Sulsel, Malang, Tuban, Sidoarjo, Batu, Jember, Lumajang, Kediri, Gresik, dan Surabaya.
Nomor pasangan diikuti 74 pasang

Peringkat Beregu :
1. FTBC 77 – DKI Jakarta (Yanny Rumimper, Jemmy Bojoh, Leslie Gontha, Giovani Watulingas, Murphy Sumampow)
2. Perbankan – Surabaya (H. Soengkono, Agus Budi K, Suyadi, Anang Fahmi, Bambang Prijambodo)
3. Geologi Timah – Bandung (Parpar Priatna, Noldy George, Very Pengkerego, Keng Hin, Wimpy S. Tjetjep)
4. BTC – Jatim (Thoriq, Sacchariawan, Vincent Nikolas, Roni Eltanto, Yanto)

Yunior : ·
Juara I : Universitas Surabaya (Bambang Onggani, Fikri Masloman, Juan, Irwan W, Jeremia, Fajar Baskoro ·
Juara II : Gunadarma – Jakarta (Renal K, Elia Mogot, Arthur P, Gerald Lasut) ·
Juara III : UGM – Yogyakarta (Surya Dharma, Denny Simon, Taofan Wijaya, Prayudi Wijaya, Alifa Syamanta, Rachmi Yunita)

Pasangan :
1. Munawar Sawiruddin – S Supeno (Jawa Tengah)
2. Wira Teja K – Lucky (Universitas Surabaya)
3. Moh. Iqbal – Sentot Brahmantyo (Telkom Surabaya)

Senin, 17 November 2008

Gorontalo akan menjadi tuan rumah Kejurnas Bridge 2009




Gorontalo akan menjadi tuan rumah Kejurnas Bridge 2009. Rencana pelaksanaan sekitar minggu keempat bulan Mei tahun 2009.

Sekedar gambaran tentang Gorontalo:

Menurut sejarah, Jazirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makassar, Pare-pare dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu dari Ternate, Gorontalo, Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di wilayah sekitar seperti Bolaang Mongondow (Sulut), Buol Toli-Toli, Luwuk Banggai, Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara.Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan karena letaknya yang strategis menghadap Teluk Tomini (bagian selatan) dan Laut Sulawesi (bagian utara).
Kedudukan Kota Kerajaan Gorontalo mulanya berada di Kelurahan Hulawa Kecamatan Telaga sekarang, tepatnya di pinggiran sungai Bolango. Menurut Penelitian, pada tahun 1024 H, kota Kerajaan ini dipindahkan dari Keluruhan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota Barat sekarang. Kemudian dimasa Pemerintahan Sultan Botutihe kota Kerajaan ini dipindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango, ke satu lokasi yang terletak antara dua kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B.
Dengan letaknya yang stategis yang menjadi pusat pendidikan dan perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat besar pada wilayah sekitar, bahkan menjadi pusat pemerintahan yang disebut dengan Kepala Daerah Sulawesi Utara Afdeling Gorontalo yang meliputi Gorontalo dan wilayah sekitarnya seperti Buol ToliToli dan, Donggala dan Bolaang Mongondow.
Sebelum masa penjajahan keadaaan daerah Gorontalo berbentuk kerajaan-kerajaan yang diatur menurut huukm adat etatanegaraan Gorontalo. Kerajaan-kerajaan itu tergabung dalam satu ikatan kekeluargaan yang disebut "Pohala'a". Menurut Haga (1931) daerah Gorontalo ada lima pohala'a :
• Pohala'a Gorontalo
• Pohala'a Limboto
• Pohala'a Suwawa
• Pohala'a Boalemo
• Pohala'a Atinggola
Dengan hukum adat itu maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia. Antara agama dengan adat di Gorontalo menyatu dengan istilah "Adat bersendikan Syara' dan Syara' bersendikan Kitabullah".
Pohalaa Gorontalo merupakan pohalaa yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal.
Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :
• Berasal dari "Hulontalangio", nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi hulontalo.
• Berasal dari "Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.
• Berasal dari "Hulontalangi" yang artinya lebih mulia.
• Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.
• Berasal dari "Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu.
• Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.
• Berasal dari "Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air
Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata "hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan dengan Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo.
Pada tahun 1824 daerah Limo Lo Pohalaa telah berada di bawah kekusaan seorang asisten Residen disamping Pemerintahan tradisonal. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan ke pemerintahan langsung yang dikenal dengan istilah "Rechtatreeks Bestur". Pada tahun 1911 terjadi lagi perubahan dalam struktur pemerintahan Daerah Limo lo pohalaa dibagi atas tiga Onder Afdeling yaitu
• Onder Afdeling Kwandang
• Onder Afdeling Boalemo
• Onder Afdeling Gorontalo
Selanjutnya pada tahun 1920 berubah lagi menjadi lima distrik yaitu :
• Distrik Kwandang
• Distrik Limboto
• Distrik Bone
• Distrik Gorontalo
• Distrik Boalemo
Pada tahun 1922 Gorontalo ditetapkan menjadi tiga Afdeling yaitu :
• Afdeling Gorontalo
• Afdeling Boalemo
• Afdeling Buol
Sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, rakyat Gorontalo dipelopori oleh Bpk. H. Nani Wartabone berjuang dan merdeka pada tanggal 23 Januari 1942. Selama kurang lebih dua tahun yaitu sampai tahun 1944 wilayah Gorontalo berdaulat dengan pemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi tonggak kemerdekaan bangsa Indonesia dan memberi imbas dan inspirasi bagi wilayah sekitar bahkan secara nasional. Oleh karena itu Bpk H. Nani Wartabone dikukuhkan oleh Pemerintah RI sebagai pahlawan perintis kemerdekaan.
Pada dasarnya masyarakat Gorontalo mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi. Indikatornya dapat dibuktikan yaitu pada saat "Hari Kemerdekaan Gorontalo" yaitu 23 Januari 1942 dikibarkan bendera merah putih dan dinyanyikan lagu Indonesia Raya. Padahal saat itu Negara Indonesia sendiri masih merupakan mimpi kaum nasionalis tetapi rakyat Gorontalo telah menyatakan kemerdekaan dan menjadi bagian dari Indonesia.
Selain itu pada saat pergolakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara masyarakat wilayah Gorontalo dan sekitarnya berjuang untuk tetap menyatu dengan Negara Republik Indonesia dengan semboyan "Sekali ke Djogdja tetap ke Djogdja" sebagaimana pernah didengungkan pertama kali oleh Ayuba Wartabone di Parlemen Indonesia Timur ketika Gorontalo menjadi bagian dari Negara Indonesia Timur.

Geografis

Berdasarkan UU No. 38 tahun 2001, wilayah Gorontalo ditetapkan sebagai Provinsi, lepas dari Provinsi Sulawesi Utara. Gorontalo sebagai provinsi yang ke 32 secara geografis terletak diantara 0º, 30' - 1º,0' lintang utara dan 121º,0' - 123º,30' Bujur Timur, yang diapit oleh Laut Sulawesi di sebelah Utara, Provinsi Sulut di sebelah Timur, Teluk Tomini di sebelah Selatan, dan Provinsi Sulteng di sebelah Barat.

Provinsi Gorontalo memiliki luas wilayah sebesar 12.215,45 km2

Selengkapnya : http://gorontaloprov.go.id/

Label:

Lomba Penulisan Tentang Olahraga Bridge

Salam Olah Raga

Situs aseanbridge.org bekerja sama dengan panitia pelaksanaan 30th South East Asean Club Camphionship menyelenggarakan lomba penulisan tentang olahraga bridge , bertujuan untuk meningkatkan minat,semangat menulis tentang bridge

Ketentuan tanggal penerimaan tulisan:

Tanggal : 18 November 2008

Ketentuan teknis :

  1. Untuk kategori SMP Berbahasa Indonesia
  2. Untuk kategori SMA Berbahasa Indonesia
  3. Untuk kategori Mahasiswa Berbahasa Indonesia dan diterjemahkan ke Bahasa Inggris
  4. Jumlah kata pada tulisan antara dua ratus (220) kata sampai dengan tiga ratus (300) kata
  5. Tidak termasuk gambaran diagram kartu
  6. Cara penulisan dapat mengikuti berita aseanbridge.org
  7. Penulisan dapat menggunakan kata ganti orang pertama,kedua ,ataupun ketiga.
  8. Penulis dapat menuliskan lebih dari satu bendel tulisan , dan diikutkan pada bulan berikutnya
  9. Masing-masing penulis mengirimkan satu dari empat judul tulisan dibawah dan satu judul sendiri
  • Aku dan papan ke...
  • Bermain di kejuaraaan (tempat masing-masing penulis)
  • Ikuti Liga Mahasiswa Pelajar
  • Final Liga Bridge Indonesia


Ketentuan tanggal penerimaan hadiah :

  1. 30 November dan 5 Desember 2008 diambil 3 tulisan terbaik masing masing kategori ,menurut penilaian berdasar jumlah tulisan minimal 30 tulisan yang diterima pada satu kategori.

  2. Hadiah ; penyimpanan data (flash disk , micro sd, sd) dikirim via PT Pos Indonesia

Ketentuan pengiriman :

  1. Tulisan dikirimkan ke asean bridge.org@gmail.com dalam bentuk file odt , txt, maupun data berbasis terbuka (file open document) penilaian akan berkurang jika dikirimkan dalam data yang tidak berbasis terbuka
  2. Pengiriman disertai foto dan tanda kartu pelajar atau mahasiswa dalam satu kali pengiriman surat elektronik.
Jika dalam pelaksanaan dianggap ada ketentuan yang melengkapi ,akan ditambahkan

Aseanbridge.org mengucapkan terimakasih kepada dewan penilai atas dedikasinya:

Robert Suseno ,Joto Then,Kamto,Adnan Fauzi

Semua tulisan yang masuk ke surat elektronik aseanbridge.org akan ditayangkan pada situs aseanbridge.org melalui perbaikan editor, selamat berkarya,tetap semangat

Aseanbridge.org

Minggu, 16 November 2008

Tukang Ramal So Ngana?

Baku Piara

KEKE : "Utu tempo apa dang ngana mo kaweng pa kita, so malo kita orang lia lia so ba tinggal deng ngana? Bulan Oktober jo neh !"
UTU : "Oh ... nemboleh no! soalnya kita ada banya urusan dikantor bulan Oktober"
KEKE : "Kalo bagitu November jo dang."
UTU : "Adoh... kasiang jo pa ngana..... November kita mo ada pelantikan kenaikan pangkat"
KEKE : "Oh kalo bagitu Desember jo neh... biar rame"
UTU : "December kua talalo rame karna hari Natal, sabar jo... nanti January taong datang"
KEKE : "Oh... jangan January bahaya... ngana mo geger otak..."
UTU : "Dari mana ngana tahu... tukang ramal so ngana?"
KEKE : "Kita bukan tukang ramal... maar kalo so' bulan January kita mo beking picah deng botol ngana pe kapala..."
UTU : "!!/$@#?!!!"