Kejurnas Bridge Indonesia

Blog ini akan berisi berbagai informasi tentang pelaksanaan Kejurnas Bridge dari tahun ke tahun sejak tahun 2008.

Rabu, 09 April 2008

Peraturan Khusus Kejurnas Bridge 2008

PERATURAN KHUSUS

1. KEJURNAS ANTAR PROVINSI
a. Pertandingan dilaksanakan dalam empat babak, yaitu Babak Penda-huluan, Perempat Final, Semi Final dan Final.

b. Babak Pendahuluan :
§ Peserta dibagi dalam dua pool, masing-masing pool bertanding setengah kompetisi, memainkan 8 papan/sesi. Empat Tim terbaik dari setiap pool berhak maju ke babak perempat final.

§ Nomor Tim dan pembagian pool dilakukan dengan undian terpim-pin. Seeding Pool berdasarkan hasil pertandingan Antar Provinsi tahun 2006, dengan pembagian sebagai berikut:
Pool A Pool B
DKI Jkt (I) Banten (II)
Sulut (IV) Jateng (III)

a. Babak Perempat Final
§ Peringkat 1 dari setiap pool me-milih lawan yang menempati pe-ringkat 3 atau 4 dari pool lainnya, sedangkan Tim peringkat 2 ber-tanding melawan Tim yang tidak dipilih dari pool lainnya.

§ Pertandingan memainkan 2x16 papan, denghan skema sbb.:
c1. Peringkat A1 x Peringkat B3/4
c2. Peringkat B2 x Peringkat A3/4
c3. Peringkat B1 x Peringkat A3/4
c4. Peringkat A2 x Peringkat B3/4

§ Penggantian pemain bisa dilaku-kan setelah memainkan 16 pa-pan. Empat Tim pemenang, maju ke babak semifinal.

b. Babak Semi Final
Pertandingan memainkan 2x6 pa-pan, dengan skema pertandingan sebagai berikut:
d1. Pemenang c1 x Pemenang c2
d2. Pemenang c3 x Pemenang c4

c. Babak Final
Pertandingan memainkan 2x16 pa-pan, dengan skema pertandingan sebagai berikut:
§ Pemenang d1 berhadapan lawan pemenang d2, memperebutkan Juara atau Runner Up.
§ Dua Tim yang kalah di pertan-dingan d1 dan d2, saling berha-dapan untuk memperebutkan Ju-ara III atau IV.

2. KEJURNAS ANTAR KLUB
a. Pertandingan dilaksanakan dalam enam babak, yaitu Babak Pendahu-luan 1, Pendahuluan 2, Perdelapan Final, Perempat Final, Semifinal dan Final.

b. Babak Pendahuluan 1
§ Sistem pertandingan Swiss 6 se-si, memainkan 10 papan/sesi.
§ Nomor Tim dilakukan melalui un-dian terpimpin, dan seeding Tim berdasarkan hasil Pertandingan Antar Klub tahun 2006.
§ Peringkat 1 sampai dengan 32, berhak maju ke babak Pendahu-luan 2.

c. Babak Pendahuluan 2
§ Peserta dibagi dalam 4 pool, se-suai peringkat di abak pendahu-luan 1, sebagai berikut :

Pool A Pool B Pool C Pool D
Pr. 1 Pr. 2 Pr. 3 Pr. 4
Pr.32 Pr.31 Pr.30 Pr.29
Pr.28 Pr.27 Pr.26 Pr.25
Pr.24 Pr.23 Pr.22 Pr.21
Pr.20 Pr.19 Pr.18 Pr.17
Pr.16 Pr.15 Pr.14 Pr.13
Pr.12 Pr.11 Pr.10 Pr. 9
Pr. 8 Pr. 7 Pr. 6 Pr. 5

§ Setiap pool bertanding setengah kompetisi, memainkan 8 papan per-sesi.
§ Empat Tim terbaik dari masing-masing pool berhak maju ke babak Perdelapan Final. Mulai babak perdelapan final hingga final, menggunakan Sistem per-tandingan Knock Out.

d. Babak Perdelapan Final
§ Memainkan 16 papan.
§ Skema pertandingan berdasar-kan peringkat (Pr) dari masing-masing Pool sbb.:
d1. Pr. A1 lawan Pr. B4
d2. Pr. D2 lawan Pr. C3
d3. Pr. D1 lawan Pr. C4
d4. Pr. A2 lawan Pr. B3
d5. Pr. B1 lawan Pr. A4
d6. Pr. C2 lawan Pr. D3
d7. Pr. C1 lawan Pr. D4
d8. Pr. B2 lawan Pr. A3

§ Para pemain dari Tim yang maju ke babak perdelapan final, ber-hak mengikuti babak semifinal Kejurnas Pasangan, tanpa harus mengikuti babak pendahuluan.

e. Babak Perempat Final
§ Diikuti oleh delapan Tim peme-nang babak perdelapan final, dan bertanding dengan skema sebagai berikut :
e1 Pemenang d1 x pemenang d2
e2 Pemenang d3 x pemenang d4
e3 Pemenang d5 x pemenang d6
e4 Pemenang d7 x pemenang d8

§ Memainkan 2 x 10 papan. Peng-gantian pemain bisa dilakukan setelah memainkan 10 papan.

f. Babak Semifinal
§ Diikuti oleh empat Tim peme-nang babak perempat final, dan bertanding dengan skema sbb :
f1 Pemenang e1 x pemenang e2
f2 Pemenang e3 x pemenang e4

§ Memainkan 2 x 10 papan. Peng-gantian pemain bisa dilakukan setelah memainkan 10 papan.

g. Babak Final
§ Dua Tim pemenang babak semi-final bertanding memperebutkan Juara atau Runner Up, sedang-kan dua Tim yang kalah mem-perebutkan Juara 3 atau 4.
§ Memainkan 2 x 10 papan. Peng-gantian pemain bisa dilakukan setelah memainkan 10 papan.
§ Para pemain finalis Antar Klub berhak mengikuti babak final Ke-jurnas Pasangan.


3. KEJURNAS PATKAWAN PUTRI
a. Pertandingan dilaksanakan dalam dua babak, yaitu Babak Pendahu--luan dan Babak Final yang akan di-tentukan dalam Technical Meeting.

b. Babak Pendahuluan :
Sistem pertandingan disesuaikan dengan jumlah peserta:
§ Jika diikuti oleh 13 Tim atau ku-rang, dilaksanakan Sistem sete-ngah kompetisi, memainkan mi-nimum 8 papan dan maksimum 16 papan.
§ Jika diikuti 14-16 Tim, peserta di-bagi dua pool, dan Sistem per-tandingan sama dengan babak pendahuluan 2 Antar Klub.
§ Jika diikuti 17 Tim atau lebih, pertandingan menggunakan sis-tim Swiss 6 sesi, memainkan 10 papan persesi.

c. Babak Final
§ Diikuti oleh minimum 4 Tim dan maksimum 6 Tim terbaik hasil babak pendahuluan. Disesuaikan dengan jumlah peserta di babak pendahuluan.
§ Sistem pertandingan setengah kompetisi, memainkan 10-12 pa-pan per-sesi.

4. KEJURNAS PASANGAN TERBUKA
Pertandingan dilaksanakan dalam 3 ba-bak, yaitu Babak Pendahuluan, Semi-final dan Final.

a. Babak Pendahuluan
§ Peserta dibagi dalam beberapa pool melalui undian terpimpin

§ Pertandingan dilaksanakan dalam dua sesi, memainkan 22-28 pa-pan per-sesi.

b. Babak Semifinal
§ Diikuti oleh minimum 24 pasang-an terbaik hasil babak pendahulu-an, ditambah maksimum 36 pasa-ngan dari 12 Tim peserta Kejur-nas Antar Klub yang berhasil ma-ju ke babak per-8 final (butir 2d).
§ Peserta dibagi dalam dua atau tiga pool (disesuaikan dengan jumlah peserta), dengan penilaian top integral.
§ Pertandingan dilaksanakan dalam dua sesi, memainkan 22-28 pa-pan per-sesi.

c. Babak Final
§ Diikuti oleh minimum 12 pasang-an terbaik hasil babak pendahulu-an, ditambah maksimum 12 pasa-ngan dari 4 Tim peserta Kejurnas Antar Klub yang berhasil maju ke babak final (butir 2g).
§ Pertandingan menggunakan ske-ma barometer.

d. Pasangan dari Kejurnas Antar Klub yang berhak langsung mengikuti babak Semifinal dan Final Kejurnas Psangan, sebagaimana yang di-maksud pada butir 2d dan 2g, ada-lah pemain yang telah terdaftar se-belum babak pendahuluan Kejur-nas Antar Klub dimulai, tidak ter-masuk KTB atau official. Pasangan-pasangan tersebut harus sudah mendaftar paling lambat satu jam sebelum babak semifinal atau final Kejurnas Pasangan dimulai, dan melunasi uang pendaftaran.

e. Bila ada pasangan yang berhak mengikuti babak semifinal atau final Kejurnas Pasangan, namun ter-nyata berhalangan atau tidak hadir ketika pertandingan akan dimulai sesuai jadwal pertandingan, maka PP berhak menunjuk pasangan pengganti dari peringkat berikutnya.


5. KEJURNAS PASANGAN PUTRI DAN YUNIOR
a. Pertandingan dilaksanakan dua ba-bak, yaitu babak Pendahuluan dan Final, masing-masing terdiri dua sesi memainkan @ 22-24 papan.
b. Babak Final diikuti 10-12 pasangan terbaik hasil babak pendahuluan.

6. KEJURNAS PASANGAN SENIOR & MIXED
a. Pertandingan dilaksanakan dua se-si tanpa babak final. Masing-masing sesi memainkan @ 22-24 papan.
b. Khusus pada pertandingan Mixed, pemain wanita duduk di arah Utara atau Barat.

7. KEJURNAS MAHASISWA
a. Apabila jumlah peserta memungkin-kan, pertandingan patkawan Putra dan patkawan Putri dilaksanakan terpisah.
b. Pertandingan patkawan dilaksana-kan dalam dua babak, yaitu Babak Pendahuluan dan Babak Final yang akan ditentukan dalam Technical Meeting.

c. Babak Pendahuluan :
Sistem pertandingan disesuaikan dengan jumlah peserta :
1. Jika diikuti oleh 13 Tim atau ku-rang, dilaksanakan Sistem sete-ngah kompetisi, memainkan mi-nimum 8 papan dan maksimum 16 papan.
2. Jika diikuti 14-16 Tim, peserta di-bagi dua pool, dan Sistem per-tandingan sama dengan babak Pendahuluan 2 Antar Klub.
3. Jika diikuti 17 Tim atau lebih, pertandingan menggunakan sis-tim Swiss 6 sesi, memainkan 10 papan persesi

d. Babak Final
1. Diikuti oleh minimum 4 Tim dan maksimum 6 Tim terbaik hasil babak pendahuluan (disesuai-kan dengan jumlah peserta di babak pendahuluan).
2. Sistem pertandingan setengah kompetisi, memainkan 10-12 papan per-sesi.

e. Kejurnas Pasangan Mahasiswa
1. Pertandingan dilaksanakan da-lam dua babak yaitu babak pen-dahuluan dan babak final.
2. Ketentuan pertandingan sama dengan Kejurnas Pasangan Putri dan Yunior.

f. Kejurnas Pasangan Mixed Mahasiswa
1. Setiap pasangan boleh berasal dari Universitas/Perguruan Ting-gi yang berbeda.

2. Pertandingan dilaksanakan dua sesi tanpa final.
3. Pemain putri duduk di arah Ba-rat atau Utara.

8. KEJURNAS PELAJAR
a. Semua nomor pertandingan pada Kejurnas Pelajar akan ditentukan kemudian, berdasarkan jumlah pe-serta dari setiap kategori, dan di-umumkan pada waktu Technical Meeting.

b. Kontrak pada pertandingan Mini Bridge hanya terdiri dari Partscore atau Game. Pada kontrak part-score, deklerer dianggap bermain pada level satu, sehingga kontrak dinyatakan down jika deklerer gagal memperoleh 7 trik. Ketentuan seru-pa juga berlaku di kontrak Game.

c. Seluruh arena pertandingan bersifat double close room.

d. Demi memberi pengalaman bertan-ding yang semaksimal mungkin ke-pada para peserta, semua nomor pertandingan dilaksanakan tanpa babak final.

9. Tawaran Psychic
Tawaran psychic dan Sistem penawaran artificial yang rumit, tidak diizinkan digunakan pada semua nomor per-tandingan di Kejurnas Mahasiswa, Yunior, dan Pelajar.

10. HUKUMAN
a. Hukuman penalti VP, dilakukan de-ngan mengurangi total VP dari Tim yang dikenakan hukuman. Huku-man ini tidak berakibat pada direct match untuk prosedur tie breaking, tetapi mempengaruhi peringkat Tim dan carry over.
b. Hukuman penalti imp aka dikurangi dari skor yang didapat oleh Tim yang dikenakan hukuman pada sesi yang dimaksud, sebelum dikonver-sikan ke VP. Pengurangan imp ti-dak menambah imp Tim lawannya, kecuali pada babak play off.

11. TERLAMBAT MULAI
a. Pertandingan Beregu
Tim yang belum lengkap atau pe-mainnya belum duduk ketika per-tandingan dimulai, dikenakan sank-si penalti sebagai berikut :

Babak Round Robin/ Swiss
· Terlambat 0+-5 menit: Peringatan PP (setelah peringatan kedua di-kenakan penalti 1 VP)
· Terlambat 5+-10 menit: 1VP
· Terlambat 10+-15 menit : 2VP
· Terlambat 15+-20 menit : 3 VP
· Terlambat 20+ menit: Kalah W.O

Ketentuan ini juga berlaku pada pertandingan Swiss Pairs.


Play-off atau Knock Out
· Terlambat 0+-5 menit: Peringatan PP (setelah peringatan kedua di-kenakan penalti 3 imp)
· Terlambat 5+-10 menit : 3 imp
· Terlambat 10+-20 menit : 3 imp plus 1 imp untuk setiap menit mulai menit ke-11 dstnya.
· Terlambat 20+ menit: Kalah W.O

b. Pertandingan Pasangan
· Terlambat 0+-5 menit : 2 mp
· Terlambat 5+-15 menit : 2 mp plus 1 mp untuk setiap menit mulai menit ke-6 dstnya
· Terlambat 15+ menit : Diskualifi-kasi.

12. SLOW PLAY
a. Beregu
Batas waktu permainan pada setiap sesi berdasarkan jumlah papan kali 8 menit. Bila waktu habis, papan-papan yang belum sempat dimain-kan tidak boleh dimainkan dan un-tuk papan ini tidak diberi penilaian.

b. Pasangan
Batas waktu permainan pada setiap ronde berdasarkan jumlah papan kali 8 menit. Bila ada pemain/pa-sangan terlambat menyelesaikan suatu ronde akan dicatat oleh PP dan setelah satu sesi jumlah menit keterlambatan dikenakan penalti:

· Terlambat 0+-5 menit : peringat-an PP.
· Terlambat 5+-15 menit : 2 mp plus 1 mp untuk setiap menit mulai menit ke-6 dstnya

13. KETENTUAN WALK OVER
Regu yang dinyatakan w.o mendapat 0VP dan lawannya mendapat VP dari pilihan terbaik sbb :
a. Rata-rata VP dari total VP seluruh putaran round robin diluar bye (pe-cahan dibulatkan) tanpa imp.
b. Hasil dari 30 dikurangi rata-rata VP lawannya dari total VP seluruh pu-taran round robin diluar bye (nilai pecahan lebih dulu dihapus), de-ngan maksimum 25 VP, tanpa imp.
c. Mendapat 18 VP

d. Khusus pada pertandingan Swis, perhitungan rata-rata VP adalah pada saat sesi tersebut, dan tidak menunggu seluruh sesi selesai, de-ngan ketentuan bahwa kemena-ngan w.o yang terjadi pada sesi ke-dua adalah 18 VP.

e. Bila pada pertandingan pasangan, ada pasangan yang tidak dapat me-lanjutkan pertandingan di sesi se-dang berjalan, maka untuk setiap papan belum sempat dimainkan, la-wan-lawannya mendapat adjusted score 60%.

14. DISKUALIFIKASI
a. Tim yang melakukan w.o lebih dari satu kali didiskualifikasi. Dalam per-tandingan round robin berlaku ke-tentuan sebagai berikut:
1. Jika Tim tersebut telah memain-kan minimal separuh dari jum-lah sesi diluar bye (angka pe-cahan dihapus), maka semua skor yang diperoleh lawan-la-wan sebelumnya tetap berlaku dan bagi Tim yang belum ber-hadapan dengannya mendapat skor menang w.o (pasal 13)
2. Jika Tim tersebut belum mema-inkan minimal separuh dari juml-ah sesi diluar bye, maka semua skor yang diperoleh lawannya dihapus dan semua Tim yang sudah atau belum berhadapan dengannya dianggap bye.
3. Ketentuan ini juga berlaku pada pertandingan Swiss Pairs.

b. Tim atau Pasangan yang mela-kukan hal-hal tersebut di bawah ini dikenakan diskualifikasi dan tidak diijinkan mengikuti semua nomor pertandingan yang sedang atau akan diikutinya.

1. Melakukan w.o lebih dari satu kali tanpa dapat memberikan alasan yang dapat dipertang-gung jawabkan.

2. Mengganti atau merubah skor.

3. Mengatur skor.
4. Memberikan kemenangan kepa-da lawan dengan sengaja (tidak sah). Dalam pertandingan pa-sangan skor tersebut dibatalkan atau diganti adjusted score.
Pada pertandingan patkawan, papan tersebut dianggap tidak ada dan dikenakan penalti 2VP untuk setiap papan.

c. Selain didiskualifikasi, Tim atau pe-main yang dimaksud pada butir b1, 2, 3 dan 4, akan dilaporkan ke PB GABSI untuk dikenakan tindakan lebih lanjut.

15. KETENTUAN CARRY OVER (C.O)
Ketentuan c.o berlaku pada pertandi-ngan beregu dan hanya apabila dua re-gu telah berhadapan pada babak pen-dahuluan dengan Sistem round robbin.

a. Jika Tim dengan peringkat lebih tinggi telah memenangkan direct match, maka Tim tersebut men-dapat c.o 50% dari selisih imp de-ngan nilai maksimum separuh dari jumlah papan yang dimainkan pada babak round robbin.
b. Tetapi, jika Tim dengan peringkat lebih rendah telah memenangkan direct match, maka Tim tersebut mendapat c.o 331/3% dari selisih imp dengan nilai maksimum sepa-ruh dari jumlah papan yang dima-inkan pada babak round robbin.

16. PAIRING PERTANDINGAN SWISS
a. Kecuali pada sesi terakhir setiap Tim hanya berhadapan dengan tim yang sama satu kali. Bila dalam penyusunan pairing ada Tim yang pernah berhadapan dengan Tim yang sama, maka pairingnya diru-bah menurut kemungkinan terdekat.
b. Pairing pada sesi pertama menurut nomor undian, dan mulai sesi ke-dua dan seterusnya berdasarkan total VP atau peringkatnya saat itu.
c. Bila terdapat lebih dari satu Tim yang memiliki total VP sama, maka pairing masing-masing Tim diatur menurut urutan :
1. Total imp plus dibagi imp minus
2. Total selisih imp
3. Urutan nomor Tim.

d. Pada sesi terakhir berlaku pairing murni. Setiap Tim bisa ketemu dua kali dengan lawan yang sama.
17. PROSEDUR TIE BREAKING
a. Beregu Round Robbin & Swiss
Bila terdapat lebih dari satu Tim yang memiliki total VP sama, maka peringkat masing-masing Tim diten-tukan berdasarkan urutan sbb.:
§ Total imp plus dibagi total imp minus (IMP Quotient).
§ Bila hanya dua Tim lihat hasil direct-match, selisih 1 imp me-nentukan. Bila lebih dari dua Tim, berdasarkan hasil pertandi-ngan antara Tim-Tim tersebut.

b. Beregu Knock Out atau Play Off
§ Memainkan 4 papan tambahan
§ Memainkan satu papan Sudden Death sampai ada pemenang.

c. Pertandingan Pasangan.
Seluruh nomor pertandingan pasa-ngan menggunakan Sistem penilai-an Top-Bottom yang dikonversikan ke nilai persentase. Bila terdapat le-bih dari satu pasang yang memiliki total % sama, maka peringkatnya ditentukan berdasarkan urutan sbb.:

1. Bila ada dua pasangan yang pernah berhadapan, dilihat dari hasil direct match. Jika hasilnya juga sama atau pasangan yang memiliki total % lebih dari dua pasang, maka:

2. Skor diatas average dari setiap papan yang dimainkan pasang-an-pasangan tersebut diberi nilai 2 dan untuk skor average dinilai 1. Hasilnya kemudian dijum-lahkan dan yang memiliki total nilai terbesar berada di-pering-kat lebih tinggi. Apabila setelah penghitungan ini masih ada pa-sangan lainnya yang nilainya masih sama, maka :

3. Jika yang masih sama ada dua pasang, cara butir 1 berlaku dan bila masih sama, ditentukan de-ngan urutan sbb.:
§ Jumlah nilai 2 terbanyak
§ Jumlah nilai 0 paling sedikit
§ Jumlah nilai TOP terbanyak
§ Jumlah nilai Bottom paling sedikit.
18. HUKUMAN PROSEDURAL
Setiap pelanggaran prosedur dikena-kan penalti 1 VP (untuk beregu) dan 10% nilai top untuk Pasangan

C. PERTANDINGAN KHUSUS
1. Turnamen Pasangan PIALA BUPATI TANGERANG
a. Pertandingan dilaksanakan Sistem Swiss Pair dalam 6 sesi @ 8 papan.
b. Sistem penilaian GLB IMP Plus yang dikonversikan ke VP.
c. Pairing pasangan yang berhadapan pada setiap sesi, diatur sbb:
§ Sesi 1: Menurut nomor Pasangan. No.1x2, 3x4, dstnya
§ Sesi 2: Menurut nomor pasangan yang diatur sesuai jumlah peserta sebagai berikut:
Pasangan 1 lawan pasangan (n : 2)+1. “n” adalah jumlah peserta. Contoh: Jika peserta terdiri dari 40 pasang, pada sesi 2, Pasangan 1 x Pasangan 21, Pasangan 2 x Psg 22, dstnya.
§ Mulai sesi ke-3 sampai dengan sesi ke-5, pairing menurut peringkat berdasarkan total imp plus dari dua sesi sebelumnya atau Pairing Tunda.
Sesi 3 : hasil total imp sesi 1.
Sesi 4 : hasil total imp dua sesi .
Sesi 5 : hasil total imp tiga sesi.
Sesi 6: berlaku pairing murni, dari Total VP lima sesi. Dalam hal ini setiap pasangan bisa ketemu dua kali dengan lawan yang sama. Ketentuan pasal 16a berlaku.

d. Tie Breaking
Jika terdapat lebih dari satu pasa-ngan yang memiliki total VP sama, maka penentuan peringkatnya diatur sebagai berikut:
· Jika hanya dua pasangan, berda-sarkan hasil direct match
· Jika hasilnya sama, atau tidak pernah berhadapan, atau jumlah pasangan yang memiliki total VP sama lebih dari dua pasang, di-tentukan dari hasil total IMP.

2. PATKAWAN INDONESIA POWER KE-3
Pertandingan dilaksanakan dua babak, yaitu Babak Pendahuluan dan Final.
a. Babak Pendahuluan
Menggunakan Sistem Swiss 6 sesi, memainkan @ 10-12 papan tanpa pindah tempat.
Sistem Pairing sama dengan keten-tuan pada pasal 16.

b. Babak Final
Diikuti oleh 7 Tim terbaik hasil babak pendahuluan, ditambah satu Tim yang ditunjuk Panitia Penyelenggara.

Sistem Pertandingan setengah kom-petisi, memainkan @ 10-12 papan per-sesi tanpa pindah tempat.

Pada babak final, carry over tidak berlaku

D. KETENTUAN LAINNYA
1. Pada pertandingan beregu, skor yang telah ditanda tangani kedua Kapten, harus segera disampaikan kepada PP oleh Tim yang menang.
2. Pada pertandingan pasangan, pasang-an yang duduk utara-selatan bertang-gung jawab untuk menyerahkan pick-up skor kepada staf PP.
3. Hal-hal yang belum tercantum pada peraturan ini, dapat ditambahkan oleh PP setelah berkonsultasi dengan Pani-tia Penyelenggara, dengan terlebih dahulu mengumumkannya kepada se-luruh peserta.

Jakarta, 1 April 2008

PENGURUS BESAR GABSI
Ketua Bid. Teknik & Pembinaan Prestasi



Rustam Effendy

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda