Kejurnas Bridge Indonesia

Blog ini akan berisi berbagai informasi tentang pelaksanaan Kejurnas Bridge dari tahun ke tahun sejak tahun 2008.

Minggu, 11 Mei 2008

Aku Menangis

Bambang Hartono (baju putih pegang piala)

Aku Menangis

Oleh: Michael Bambang Hartono

Sebagaimana para pembaca sekalian, saya adalah salah satu penggemar setia bridge

di tanah air yang kita cintai ini. Berpuluh-puluh tahun saya sudah menggeluti dunia bridge, tak terhitung kenangan manis yang pernah saya rasakan selama bermain olahraga otak ini.

Tetapi, minggu-minggu terakhir ini sebagian dari diri saya seperti memberontak. Walaupun kita sangat senang melihat banyaknya anak-anak pelajar yang saat ini sudah ikut menikmati permainan yang sangat menyenangkan ini, tetapi ada berita-berita miring yang sangat menyakitkan untuk didengar. Saya benar-benar menangis mendengarnya, tidak mampu untuk berbicara apapun. Untuk itulah, pada kesempatan ini saya memberanikan untuk membagi pemikiran saya kepada teman-teman semua, para pemain bridge sekalian.

Dalam beberapa hari Kejuaraan Nasional Pelajar, banyak sekali berita tentang kecurangan yang dilakukan oleh siswa-siswa, yang sebagian besar malah dibantu oleh oknum pelatih, orang tua ataupun gurunya. Tindakan-tindakan keji yang sangat dilarang (dan merusak) mereka praktekkan disini. Ada siswa yang terang-terangan mengubah skor untuk kepentingannya. Ada pula para guru yang membantu siswanya ketika memainkan kartu. Bahkan para ofisial ada yang terlihat dengan sengaja memberikan kode kepada muridnya tentang posisi kartu tertentu. Beberapa daerah seperti Sulawesi dan pulau-pulau di sebelah Timur Jawa santer terdengar melakukan tindakan amoral tersebut.

Bridge adalah olahraga yang sangat positif, yang mengembleng jiwa orang yang mempelajarinya agar bisa menjadi insan yang lebih baik. Dengan mendapatkan informasi, lalu menyimpulkannya berdasarkan strategi yang sudah diperhitungkan, setiap pemain bridge terdidik untuk bisa mengelola setiap kegiatan dan kesempatan menjadi sesuatu yang berguna. Bridge mendidik setiap anak untuk berpikir sistimatis, dan mengambil keputusan berdasarkan kerja sama yang ia lakukan dengan partnernya. Dengan memperhitungkan risiko yang mungkin muncul, ia nantinya akan mumpuni sebagai seorang “decision maker.”

Sangat banyak bukti yang bisa kita lihat bagaimana pemain bridge yang baik akan menjadi seorang pemimpin atau pengusaha. Saya sendiri adalah salah satu contoh nyatanya. Kalau mau dilihat, orang terkaya di dunia saat ini (Warren Buffet) adalah pemain bridge aktif, demikian juga Bill Gates yang lama bercokol sebagai orang terkaya di dunia.

Hai, para orang tua, guru-guru dan pembina bridge di seluruh tanah air, relakah anda-anda semua jika anak-anak kita terperosok kedalam lubang yang kalian gali sendiri. Mereka, yang seharusnya memperoleh nilai-nilai positif dari permainan ini, malah mempelajari aspek negatif yang bisa mengubah kepribadiannya. Jika saat ini saja mereka sudah melakukan tindakan keji tersebut, bisa dibayangkan apa yang bisa mereka lakukan ketika menjadi pemimpin disuatu hari nanti. Anak-anak muda yang dengan mempelajari permainan ini bisa menjadi pemimpin dan lokomotif di generasinya, sekarang bahkan sudah mendapatkan sifat pencuri, penipu dan menghalalkan segala macam kecurangan, yang tentu saja bakal merekat erat di jiwanya, dan sangat mungkin akan susah untuk dihilangkan.

Para pembina, pengurus, pemain dan seluruh komunitas bridge tanah air. Marilah kita bersama-sama, bahu membahu untuk melawan tindakan yang sudah jelas sangat salah dan sangat tidak bertanggung jawab tersebut. Mari kita berantas semua tindakan tidak sportif dan segala kecurangan yang saat ini sudah terlihat dimana-mana dengan sangat mencolok. Bapak-bapak, ibu-ibu, mari kita selamatkan generasi muda dan masa depan bridge Indonesia. Jangan sampai negeri kita yang sudah sangat terpuruk ini menjadi semakin tenggelam akibat kelengahan kita. Mudah-mudahan pada saat yang akan datang tidak ada lagi yang menangis seperti saya. Hidup bridge Indonesia.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda